Cucuran Air Mata di Musholla Hotel

Ketika Berhenti Sejenak Urusan bisnis di Hotel
Aku kembali ke Lobi setelah meeting di Cafe-nya
Matahari sudah terbenam, menunjukkan waktu maghrib

Suasana Lobi cukup ramai
Wanita karir muda berjilbab yang lagi menunggu pesanan Grab-nya
berbicara bahasa Inggris
berintonasi memastikan sesuatu bersama lawan telfon-nya

Para turis dari Malaysia
sedang bertumpuk di depan front lobby
sedang proses check in
sambil Resepsionis Hotel menggunakan wig berwarna putih
sedang menyampaikan pelayanan hotel dalam bahasa Inggris

Aku menuju lift lobby, untuk ke lantai 2
Di dalam lift, aku gak fokus sibuk dengan hape ku
Ketika pintu lift terbuka, aku bergegas keluar saja,
melihat suasana lantai-nya gak biasa
Dan seorang karyawan masuk bergabung ke lift
"Bapak mau ke lantai berapa pak!"
"Lantai 2!, ini belum lantai 2 ya"
Sambil karyawan terus mengeluarkan kunci-nya sambil menekan lantai 5
"Ohh belum pak, ini baru lantai office"
"Lantai 2 setelahnya ini"
"Saya gak sadar tadi langsung keluar aja"
Tiba di lantai 2, DIING
"Terima kasih ya pak!"
"Langsung kanan aja pak!" menunjukkan jalan nya untuk ku

Ketika sampai di lantai 2
Keheningan gelap dari luar
Lampu pada mati
Aku menuju sebelah sisi kanan
setelah keluar dari lift

Hanya lampu nampak terang dari jalur pintu darurat dan
Lampu lorong menuju Musholla menyala
Hanya suara langkah sepatu hitam ku terdengar sendiri
Sampai di musholla
Aku mendengar suara pelan al-fatihah
Ternyata wanita muda yang sudah duluan melaksanakan sholat Maghrib
Sepatu hak tinggi berwarna putih memojok dekat tempat wudhu
Aku tidak melihat wajahnya
Melihat dirinya bersujud

Aku langsung menghindari kehadiranku darinya
Dan mengambil wudhu di deretan keran sebelah pintu masuk
Kembali hanya tersisa suara percikan air

Aku tidak bermaksud mengganggu kewajiban-nya
Aku langsung masuk ke Musholla
Menuju Sajadah kosong posisi Imam
dan melaksanakan sholat Maghrib sendiri

Selama aku sholat
keheningan bersisa ekspresi nangis doa-nya
tarikan nafasnya dia ingin minta tolong bersama Allah
Bermanja, berdiam diri
Aku coba fokus untuk kalimat lantunan sholat ku
hingga selesai salam

Selama kami berdua duduk di mushola
dengan urusan masing masing demi perhatian Allah
Yang aku lagi coba berzikir
Ketika aku mengintip di luar jendela hotel Musholla
hujan deras mengguyur
mobil mobil lampu merah belakang cahaya merona saling lewat
keheningan nya masih sama di dalam
tersisa suara AC

Saking heningnya
Ketika aku sedang di depan menghadap dinding, berdoa mengangkat tanganku
Suara-nya ketika wanita di belakang lagi menghempaskan mukena-nya
Kami saling mencoba tidak membuat suara sekecil apapun
Abis itu dia memulai membaca alquran dengan pelan

Saat itu aku bangkit mengambil tote bag-ku
Tidak melihat wajahnya yang berseri
Tidak bermaksud untuk melihat kesucian-nya
Tapi saat aku lagi sedang mengenakan sepatu ku kembali
Aku melihat wajah cantiknya berseri
Bekas bekas air wudhu mencerahkan dirinya
Ada bekas tetesan air mata dirinya
Sekilas menghadap ke depan

Aku yang akhirnya penasaran naluri pria
Kenapa wanita ini sedih
Aku menyalahi aturan
Janji aturan tanpa tersirat di antara kita berdua di musholla
antara kami
untuk beribadah

Lantunan bacaan Alqurannya masih berseru
Dan aku akhirnya meninggalkan musholla
Turun ke lobi
Wanita karir muda berjilbab tersebut sudah tidak lagi di duduk sofa
Para turis dari Malaysia masih ngumpul
kebanyakan orang orang tua bertas backpack

Aku langsung keluar dari pintu utama hotel
Hujan berguyuran seperti adegan romantis
sambil melihat pemandangan indah kota saat tengah malam

Pulang pulang aku terasa sejuk dan senyum senyum sendiri
Semoga wanita terkabul hajadnya

🙏🙏🙏

Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh