Tulisan ini terinspirasi dari seorang guru sekaligus mentor saya di daerah Riau
Pak guru Bahasa Indonesia
sedang murka
Kesalahan ketiga murid-nya
Hasil Pekerjaan Rumah nya ternyata dikerjakan hasil saling Copas
Sang guru bertanya
Tiga siswa itu berdiri di hadapan siswa siswa lainnya
"Apa alasan bapak menyuruh kalian melakukan tugas ini."
"Kenapa harus menulisnya?"
Sang murid menjawab "Biar dapat nilai bagus", salah satu diam diam bicara
"APAA SEKALI LAGI" Pak guru menegaskan
"Biar dapat nilai bagus" salah satu bicara
"APAA COBA SAMA SAMA" Pak guru memalukan mereka
"Biar dapat nilai bagus" setengah hati berteriak
"Gimana kalian bisa dapat nilai bagus, sedangkan kalian meniru semua-nya sama lagi"
Murid itu jadi bahan tontonan sidang di depan kelas
Di sinilah pelajaran sesungguhnya
"Teman teman, bapak bisa saja kasih essay kalian nilai 100 semua, tanpa saya membaca"
"Tapi saya minta komitmen teman teman" Berbicara kepada semua muridnya
"Bapak tidak masalah penulisan kata kata nya salah, kalimat nya salah, tidak masuk akal seluruh paragrafnya"
"Setidaknya kalian menulis sesuatu"
"Ini ilmu yang paling sederhana tapi paling istimewa" Bapak ini berbicara tegas, 10 menit sebelum pulang sekolah
"Bapak mengajarkan kalian menulis, untuk berpikir"
"Untuk bisa berpikir, bapak harus bisa mengajarkan kalian menulis"
"Karena berpikir membuat mu beraksi efektif di dunia ini"
"Generasi kalian ini sudah tidak mau lagi berpikir"
"Apalagi untuk kepentingan masa depan"
"Belum tentu kalian bisa berpikir kritis untuk bangsa ini"
"Teman teman bersekolah untuk melatih ini"
"Berfikir membuat mu menang dalam pertarungan yang kamu lalui nak"
"Pertarungan itu bisa untuk memperjuangkan hal bagus"
"Entah seseorang yang lagi difitnah"
"Atau seseorang yang memperjuangkan kebenaran demi masa depan bangsa-nya"
"Kalau kamu bisa berpikir dan berbicara dan menulis"
"Kamu benar benar mematikan" Pak guru memotivasi para muridnya
"Tidak ada bisa yang menaklukan jalan kamu"
"Inilah kenapa kalian harus belajar menulis"
"Kalian secara tidak sadar "
"Inilah senjata paling kuat yang bisa andalkan kepada seseorang"
Nyata-nya masyarakat tidak lagi tertarik budaya menulis
Jika masyrakat nya tidak terbiasa menulis, apalagi membaca
Berarti masyarakat ini tidak mau berpikir kritis
Bangsa ini tidak mau berpikir lagi
Kecuali, orang cerdas yang diam diam duduk setiap pagi
dengan pena dan buku kecil
yang hanya mengawetkan pemikirannya
walaupun hanya menulis tentang secangkir kopi setiap pagi
Banyak orang yang sukses yang saya lihat
Karena dia bisa berpikir kritis dan mengolah argumen-nya
Kalaupun menghadapi orang lain, kita gak akan bisa berargumen dengan orang orang seperti mereka.
Mereka akan memotong leher bicara mu, tidak dengan cara terhormat.
Pastikan kamu punya argumen yang tertata rapi, kuat, mudah dimengerti
dan mereka sudah punya poin membuat mu seperti orang idiot.
Kamu gak akan bisa kemana mana
Jika kamu bisa menguatkan pemikiran kamu dan membuatnya sebuah presentasi,
Jika kamu bisa tahu cara berbicara dengan orang,
Jika kamu bisa menarik perhatian orang dengan proposal kamu,
Mereka memberikan kamu sejumlah uang,
Mereka memberi mu kesempatan,
dan kamu punya pengaruh.
Itulah pendidikan yang seharusnya kita siapkan,
kata guru saya
"Mengajari anak sekolahan untuk bisa berbicara sambil membawa pemikirannya akan menjadi pelajaran paling bahaya,
dan itu bisa mendorong motivasi jika generasi muda menyadari-nya"
"Kenapa kalian harus belajar untuk menulis?"
Inilah senjata kamu
inilah Inteligen dalam diri kamu
Inilah rompi anti peluru kamu
Kamu belajar untuk memanfaatkan nya
Ini misteri yang tak terselesaikan sehingga ini bukti yang mesti dicari masing masin
Sesuatu yang membuat kita bikin penasaran untuk mencari tahu
Sayangnya sistem pendidikan kita
dan membuatnya lemah
Mungkin ini yang bikin kompetisi sengit antara guru dan murid-nya semakin jarang
Karena jika muridnya sudah bodoh,
tidak ada yang menantang para guru-nya
ber-argumen
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh