Kakek Mencari Alamat Arisan Terakhir

"Assalamualaikum" Dia berhenti di depan ku bersama motornya
"Waalaikumusalam" saya menjawab
Sang kakek bersalam dengan ku
"Mohon maaf saya mau tanya alamat B, di Blok C, bisa lewat jalan sini kah"
"Saya ingin ke tempat arisan alumni Haji saya"
"Iya betul, kakek tinggal lurus saja, nanti begitu masuk gerbang, itu udah alamat B, setelah itu belok ke Blok C"

"Abang bisa ikut gak ngantar saya" kakek minta bantuan
"Rumah nya nomor berapa ya pak"
"Nomor 33" Sang kakek sambil membuka potongan kertas dari kocek dalemnya

"Ya udah saya antar kakek"
Setelah itu, saya memegang kendali motor kakek, dia duduk di belakang ku sambil helm nya masih terpasang
"Kita jalan ya pak" aku memberikan aba aba

Begitu kami sampai gerbang
"Ini alamat B ya pak"
tarikan motor nya masih selicin cinta muda nya, mungkin motor ini membawa masa muda bersama istri nya"
Kami belok ke kiri, jalan nya masih bertanah
belok kanan lagi "kita sudah di blok C ya pak"

Mencari rumah nomor 33
Melihat keramaian ada barisan motor tertata rapi di depan salah satu rumah
Akhirnya kami nyampai
"Alhamdulillah, ini mungkin pak rumahnya"
Ada beberapa bapak bapak sedang ngopi bersama rokoknya di teras
"Abang tunggu di sini ya" Sang kakek menyuruhku menunggu nya

Begitu kakek nyamperin di depan rumah
Bersalaman bersama bapak bapak lainnya "Gabung udah di sini sama kita"
Ada yang bertanya "Gimana kabar?"
Sang kakek hanya tersenyum saja sambil langsung masuk ke rumah
kelihatan nya di dalam ibu ibu ramai sedang asik ngerumpi
Sang kakek langsung menyerahkan sebuah amplop kepada bendahara
Berbicara berbisik penasaran, mungkin hanya titipan pesan

Sang kakek berbalik badan, keluar dari teras
bersalaman lagi dengan bapak bapak di luar
"Lah mau kemana lagi pak, nyantai dulu di sini sama sama kami"
Sang kakek mengambil sekotak kue, beberapa pisang dan dua air putih di atas meja
"Saya pulang dulu yee, ada urusan di luar"

"Ayo kita berbalik pulang"
Saya bingung
"Lho kakek gak ikut arisan ke dalam"
"Saya antar kamu pulang dulu" sambil sang kakek naik duduk belakang motor

Kami berbalik arah
menuju rumah ku
sambil di jalan kakek bercerita
"Ini arisan terakhir almarhum istri saya"
"Alhamdulillah, kewajiban almarhum istri sudah selesai"
"Istri kakek sudah tenang di sana"

Terbawa suasana mendengar cerita kakek
"Jadi kakek datang hanya mengantarkan uang arisan"
"Iya setiap bulan nya" sampai di gerbang alamat rumah ku
"Setelah almarhum istri dapat uang arisan nya di buka arisan pertama, istri meninggal karena sakit"
"Sejak itu selama setahun saya mengantar uang kewajiban arisan nya"

Takjub mendengar cerita kakek, akhirnya nyampai di rumahku
"Sudah sampai kek, ini rumah saya"
"Ini buat kamu, tanda terima kasih" Kakek memberikan sekotak kue dan air putih
"Pisang nya gak sekalian pak" Saya bercanda
"Pisang bagian kakek aja" kami ketawa

"Terima kasih ya dek, saya pulang dulu" kali ini kakek memegang kendali lagi motornya
"Iya kek, hati hati ya"

"Assalamualaikum" dengan senyum nya sambil menarik gas motornya
"Waalaikumusalam"

🙏🙏🙏

Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh