Jam menunjukkan 15 menit menuju jam 10 malam di hari jumat malam
Salah satu security ICU menelfon
"Keluarga dari kediaman pasien, bisa ke ICU"
Perasaan ku coba untuk positif
Naik tangga dua langkah tiga langkah berlari
Sambil memakai masker
Berjalan cepat di lantai 5
Lorong yang sejuk dan sepi
dengan tanda di atasnya menunjukkan arah ke kiri
menuju ruang ICU dan HCU
Menambah penasaranku apa yang terjadi dengan mama
membuka pintu ruang tunggu terisolasi
berjalan cepat membuka pintu kembali
berbelok arah kanan ke ruang ICU
mendorong pintu ruang ICU
Dua perawat sedang mengerjakan sesuatu terhadap mama
Mataku langsung terlempar kemana mana
Dokter mendekati ku
"Anaknya ibu?" Kata dokter, sambil menghempaskan karet sarung tangan nya
"Ibu tiba tiba denyutnya jantung nya berhenti"
Perawat laki laki sedang menekan nekan dada mama
Aku tidak bisa ngapa ngapa, hanya memperhatikan sambil berdoa
Aku langsung menelfon grup call keluarga besar
"Mama lagi kritis, jantung nya tiba tiba berhenti"
"Kita berdoa terus bang, mama gak ngapa ngapa"
Perawat yang wanita berlari ke stasiun
mengambil obat injeksi baru dan menyuntikkan di salah satu saluran kecil
di tangan kanan mama, terus memompa seperti alat pemompa untuk menambah darah tambahan
sang dokter mengganti posisi perawat laki laki tersebut
mencoba mengedor ngedor jantung mama
mereka berhenti sejenak kecapekan
melihat sejenak grafik jantung mama, menunjukkan masih ada harapan untuk mengembalikan denyut jantung mama
Sang dokter kembali memacu jantung mama
Gak bisa ngapa ngapa, aku hanya bisa pasrah
Duduk di dekat kaki mama, sambil menciumnya
"Ya Allah, berikan kesembuhan untuk mama ku Ya Allah"
Sambil terdiam lama mencium kaki nya
Pak dokter terus memompanya
Sang perawat wanita berkata "Bisa kita ambil alat bla bla bla nya sekarang dok"
Aku gak tau alat apa
Perawat wanita tersebut mendorong troli berisi alat semacam pengukur grafik
"Langsung kita pasang dok?" perawat wanita itu bertanya
"Coba kita lihat dulu hasilnya" dokter mensuggesti-nya
"Ini adalah alat pengukur aktivitas jantung, kita bisa lihat apakah jantung ibu benar benar masih bekerja atau tidak"
Sang perawat tersebut langsung mengambil kedua jepitan yang tersambung dari alat tersebut di kedua kaki mama
Terus grafik dari alat tersebut memberi reaksi naik turun yang drastis, tak lama 30 detik kemudian, semakin hilang grafik nya stabil gak ada pergerakan
"Coba kita lihat di sini, aktivitas jantung ibu ini pertolongan sisa sisa bantuan dari obat yang kami coba masukkan" kata dokter sambil menjelaskan
Aku hanya terdiam berharap ada pergerakan di grafik jantung mama
Keheningan di antara kami berempat di depan mama yang sudah tak bernyawa
Dokter membuka bicara
"Ini kami nyatakan, ibu sudah meninggal bang, mohon maaf"
Aku mencoba untuk tenang dan hape ku kebetulan baterai habis
Sang perawat mencetak grafik jantung mama
Aku keluar dari ICU coba untuk menenangkan diri sambil menunggu keluarga yang lain
mencoba untuk tenang, apa yang bisa ku lakukan
aku mencari bagian security yang jaga depan ICU tidak ada
Aku kembali ke ruang ICU, ke bagian stasiun perawatnya
"Ada charger iPhone gak mba, saya mau hubungin keluarga" tidak ada
Dokter coba mencari charger iPhone di salah satu lemari
"Ini mungkin bisa, coba pakai dulu"
Gak sampai 1 menit, iPhone ku kembali hidup
Sambil melihat mama sudah meninggalkan kami
Langsung ku telfon grup di WA
Sebagian grup langsung menjawab
Aku langsung menangis saat itu, mengatakan bahwa mama sudah meninggal
Semua keluarga juga ikut menangis, langsung keluar dari telfon grup
Aku berpindah ke grup adik adik ku, menelfon mereka
bahwa mama sudah meninggal
Para perawat memperhatikanku, merasa kasihan
Aku mencoba menghentikan nangisku, agar biar tegar dan kuat,
sebelum adik adik ku melihat mama histeris dengan mama sudah meninggal
aku tidak tenang, siapa lagi yang ingin ku hubungi
sambil memegang kertas hasil cetakan menit menit terakhir aktivitas jantung mama
Dokter kembali menghampiriku "Boleh saya minta kembali kertas nya bang"
"Ini kami bereskan dulu sambil melepaskan alat alat nya lepas dari ibu"
"Nanti langsung dibawa ke rumah atau kemana?" dokter bertanya
"Bawa ke rumah kami"
"Oke, nanti kami panggilkan Ambulan untuk mengantarnya ya"
Kedua perawat tadi dan dokter mulai melepaskan alat alat mama
Kemudian adik adik ku datang dan keluarga datang menyusul nangis melihat mama
Ketika mereka datang, aku keluar dari ICU
ingin menyendiri, bahwa aku harus siap untuk mengikhlaskan nya
mengumpulkan energi untuk kuat, tabah dan sabar depan depan adik adik ku
biar aku bisa menjadi pangkuan mereka, Allah sudah menjemput mama
Alhamdulillah, besok nya hari Sabtu, perjalanan kami lancar
dimakamkan di kampung halaman mama
di samping kuburan alamarhum Ayah
Tugas kami mengantar orang tua sudah selesai
Mama dan ayah sudah tenang di sana.
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh