20 tahun lebih dia menikmati sarapan, ada sarapan yang membuat radang berat ada sarapan yang membuat terasa ringan dan energik. Tak terlepas Nasi uduk mungkin sarapan terbaik.
Tidak ada yang berkesan selain memulai sarapan dengan pilihan pagi wanita kamu.
Spesialis nasi uduk dengan antrian panjang, hanya satu tempat yang berani mencampurkan nasi uduk dan nasi kuning, hanya satu tempat yang berani mengubah rutinitas minggu nya.
Pak muda sangat senang memulai harinya dengan sekaleng susu, tidak ada yang boleh mendahului, dia lebih suka menunggu dulu sebelum susu itu datang, dia berjalan jalan kecil menghadapi matahari terbit di atas tanah tanah taman.
Sang driver datang membawa sebungkus plastik merah. Sarapan yang menjanjikan dari wanita-nya, pak muda penasaran penasaran, tiga bungkus coklat, satu terbuka dengan lauk lauk yang lepas dari pelukan nasi nya.
Pak muda bergerak cepat mengambil piringnya, dunia baru bagi nya.
Hidangan nasi uduk ini tersedia telur rebus bersama ayam goreng coklat emas.
Akhirnya bisa melepas kerinduan nasi uduk.
Pak muda berbadan besar ini tahu bahwa makan dan jajan lah yang bisa meneruskan tulisan nya berisi satu halaman dengan halaman lainnya.
Dua sambal yang membuatnya bertanya tanya, ini sambal untuk Lumpia atau sambal nasi uduk, tapi yang pak muda utamakan adalah minyak kelapa nya wajib terlumuri dalam satu sendok nasi uduk.
Pak muda mengaduk sambal bawang tersebut bersama nasi, tidak ada yang lebih dari rasa penasaran selain nasi uduk yang bisa mengganti pilihannya untuk membelinya lagi. Dua sambal bersaing bersembunyi di pinggiran nasi, namun pak muda mencoba mencoleknya bersama lumpia
Perkenalan yang biasa ketika ketemu gorengan tempe, gorengan ayam, tumis kacang hijau dan gorengan bawang di atas nya.
Sepuluh menit pertama jadi momen bahagia untuk pak muda, sepuluh menit kemudian, bisa bisa mengirimnya di ranjang, terbobo, pagi lewat begitu saja.
Nasi uduk yang disendok sendok dari bakul, datang menggunung dengan keluaran asap nya di sejuk pagi, menunggu di depan kamu. Simbol sarapan para keluarga membawa anak anaknya bejalan. Dan teman yang tepat untuk menaikkan berat badan.
Pak muda ini tahu bahwa makan dan jajan lah yang bisa meneruskan tulisan nya berisi satu halaman dengan halaman lainnya.
Berharap ada tahu nya, ternyata tempe ditinggal sendiri dulu. Sedangkan lumpia berusaha menantang mengambil perhatiannya bersama nasi uduk.
Dengan serpihan tepung dalam kertas bungkusan sendiri.
Awal cerita yang enak selama menikmati nya sepuluh menit, sepuluh menit kemudian, mengirimnya di ranjang, bisa bisanya menyia yiakan paginya.
Pak muda terlalu banyak tahu diet yang kita makan, yang kita nikmatin, nasi uduk yang nampak enak sekali untuk masyarakat yang ingin memanjakan lidahnya, membebankan perutnya
hanyalah kandungan berisi lemak tidak jenuh, protein yang asal muasal nya dari mana dan karbohidrat dari nasi yang belum tentu jadi sumber energi.
Hampir setengah porsi memuaskan pak muda, pak muda lupa sekantong dua tiga lembar kerupuk udang, hanya pengecap mulut untuk melengkapi setiap suap dua suap. Bahkan bisa bisa pak muda menganggap ini seharusnya protein dan lemak kita setiap pagi.
Dia duduk bersaksi nasi uduknya lenyap seperti angin di padang pasir. Hanya bersisa sisa sedikit sambal yang sudah kehilangan teman nya. Kembali bangkit keluar melihat matahari pagi, sambil mengucapkan terima kasih untuk wanita yang sudah menghidangkannya.
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh