Running dan Cahaya Matahari Pagi

Tidak ada istilah para lebah bekerja mengambil nektar bunga dan produksi madu-nya di malam hari

Ringkasan

  1. Running di pagi hari menyadariku bahwa aku tidak berfokus terhadap manfaat lari, tapi menyaksikan cahaya matahari terbit memberiku energi.
  2. Aku banyak mempelajari dibalik dampak baik radiasi cahaya matahari
  3. Menunjuk tubuhku kapan waktunya untuk beraktivitas dan istirahat

Unta dan cahaya matahari pagi

Sejak tahun 2021, aku sudah berkecimpung di rutinitas Running, gagal sukses hingga dapetin gimana Running yang bisa relaksasi badan ku, tanpa terbawa ego untuk lari cepat. Eksperimen yang mengubah sehari hari ku sampai saat ini, hingga mempengaruhi pola makan ku, pola pikir ku, bahkan emosi.

Hingga aku bisa meraih pengalaman lari pertama Half-Marathon-ku, setiap minggu minimal dua kali sehari, yang paling obsesif empat kali sekali dalam seminggu, karena aku geram mengoptimalkan lari ku.

Tapi yang ku sadari saat ini, selama Running di bawah sinar matahari, yang kadang menguji mental ku, silau dan terik panasnya, ternyata ini asupan nutrisi yang ku butuhkan.

Jadi sinar matahari adalah energi untuk manusia yang terus bergerak, melangkahkan tanahnya di bumi. Ada double benefits selain aku terlalu fokus terhadap manfaat Running, yang mungkin aku bahas nanti secara detail. Tapi cahaya matahari juga sebagai regulasi informasi untuk tubuh.

Ada sebuah karya yang lagi ku suka baca tulisan-nya, seorang dokter bernama Dr. Jack Krsuse, dia mengatakan fotosintesis dari sinar matahari terhadap kulit manusia, bisa menekstrak cairan dalam tubuh kita menjadi energi, bahkan memproduksi glukosa tanpa asupan makanan, dimana posisinya sama seperti proses tanaman untuk tumbuh karena cahaya matahari dan air. Dan energi tersebut lebih kompleks dari yang kita bayangkan.

Ketika kamu memulai lari pagi, yang kamu serahkan tanggung jawabnya, badan optimalku untuk mencoba lari dalam durasi panjang.

Ketika performa lari aku gak semaksimal dari sebelumnya, berarti dari waktu tidur ku, pikiran yang tidak relaks, atau ada konsumsi makanan yang menggangu di hari sebelumnya, itu akan jadi kesimpulan bagaimana aku memperlakukan badan ku sebelumnya.

Jadi tujuan ku Running selain sebagai meditasi, bisa menjadi indikator siap atau enggak badan ku menghadapi stress dalam keadaan lama, apalagi keadaan sekitar selama berlari juga mempengaruhi mental, kadang khawatir sudah berniat berhenti di tengah jalan, di dalam otakku selama berlari perang antara memilih berhenti karena capek atau memilih tetap berlari sehingga badan terbiasa juga resistansi dengan keadaan stress-nya.

Itu yang setiap Runners rasakan, setiap detik selalu ada untuk mengambil keputusan tetap lanjut atau enggak, pernafasan sudah dipenghujung hingga jantung semakin kuat memompa, tapi kalau Rapunzel punya istilah untuk ku "Padahal masih jauh dari nyawa", sebenarnya kita masih bisa tetap push di luar batasan dari yang kita kira.

Kenapa aku lebih memilih Running di pagi hari menjelang matahari terbit dan sangat tidak setuju dengan budaya Running sekarang di malam hari?

Aku setiap memulai keluar dari Rumah untuk Running, selalu di waktu saat Matahari terbit, 45 menit setelah waktu Subuh.

Ini alasanku kenapa lari pagi sangat memberikan pertumbuhan optimal dalam tubuh kita, nikmatnya dapat dari aktivitas lari itu sendiri, ditambah dengan asupan energi sinar matahari, tidak hanya itu,

Berpengaruh juga terhadap mental, kenapa Runners juga punya mood yang stabil, tidak mudah depresi, selalu energik dan bisa fokus setiap hari

Alur alam berbicara, tidak ada istilah para lebah bekerja mengambil nektar bunga dan produksi madu-nya di malam hari.

Berbeda di malam hari, ketika matahari sudah terbenam dan cahaya bulan mengambil posisi, itu tanda kegelapan kita seharusnya sudah beristirahat. Tubuh kita menuju jam istirahatnya, termasuk makhluk lain, bunga bunga menup kelopaknya.

Ketika kulit kamu menerima fotosintesis dari cahaya matahari, kebanyakan orang sudah tahu kita menerima Vitamin D dan itu sudah termasuk penting, tapi lebih dari itu.

Pertama, ketika kita terekspos dengan cahaya matahari, tubuh akan memproduksi hormon Kortisol, kebutuhan yang wajib ada di pagi hari, inimemberikan sinyal ke tubuh, bahwa tubuh kita benar benar bangun di pagi hari.

Hormon Kortisol, salah satu hormon yang menyembuhkan depresi kamu.

Kortisol termasuk salah satu hormon yang mendorong menghasilkan hormon lainnya, seperti menyeimbangkan estrogen dan testosterone, hormon seks, dopamin. Itu tanda sinyal dari cahaya matahari untuk otak kita.

Bandingkan dengan kebiasaan seperti ini, horden kamar kamu belum dibuka, sedangkan matahari sudah menghadap di jendela kamarnya, makanya orang yang mudah depresi cenderung menyukai suasana gelap di kamarnya, gak suka ada cahaya masuk ke kamarnya, karena kamu mentingkan nonton TV, justru melewatkan cahaya matahari masuk, dan melanjutkan waktu tidurmu.

Kebiasaan orang seperti ini, aku rasa rentan kena penyakit.

Jadi ketika matahari naik, dan tidak ada awan yang menghalangi, cahaya langsung menusuk ke tubuh ku selama berlari, jadi ada pigmen Melanin nama-nya yang mengolah gelombang cahaya Matahari masuk ke rongga kulit kita, sambil membetulkan ketidakseimbangan dalam sistem tubuh kita.

Coba kita kembali ke zaman Nabi, di padang pasir, selalu di bawah sinar matahari, kenapa orang Arab, zaman orang Arab dulu gak ada istilah penyakit modern sekarang, seperti diabetes dan obsesif. Karena mereka terbiasa berjalan kaki kemana mana, makanan masih tergantung dengan bahan baku seperti buah buahan dan daging dan kehidupan yang tidak stress. Dan melihat proporsional tubuh, yang bugar, kekar dengan dada tegak, karena sehari hari mereka di bawah matahari bekerja fisik.

Bayangkan kita setiap hari melihat matahari, kenapa tiba tiba setelah ratusan tahun, kita hidup di era melupakan tidak melihat matahari di pagi hari. Mungkin jika masyarakat kita, mungkin akan mengubah persepsi kesehatan kita dalam negatif.

Kalau kamu badan kamu merasa dopamine memuncak mengalir badan kamu, kemungkinan besar akan bermanfaat di jalan kamu untuk melakukan sesuatu yang membuat merasa lebih bahagia, sebenarnya manfaat terbesar nya gak disitu.

Running dan cahaya matahari bisa menyeimbangkan dan manfaat terhadap tubuh kita, apalagi mekanis apa yang terjadi dalam jaringan tubuh kita, seperti binatang dan tanaman yang berfotosintesis.

Karena manusia membutuhkan radiasi UVB, tanpa radiasi UVB, tidak ada cara lain selain menerima keseimbangan vitamin D3 dalam tubuh kita.

UVB, Ultraviolet B, gelombang radiasi cahaya matahari tipe B, yang meningkatkan imunitas dan produksi vitamin D.

Aku sarankan jika kita terekspos radiasi cahaya matahari, hindari menggunakan sunscreen dan kacamata hitam, itu memblokir cahaya matahari UVB-nya untuk masuk, kulit tidak bisa menerima infrared UVB-nya, walaupun menghadap matahari terasa ganggu dengan silau-nya, tapi jadikan seperti mandi sinar untuk membantu mengatur fungsi hormon.

Window Sunset

Manfaatkan waktu tersebut ketika melihat matahari satu jam setelah terbit, ketika silauan mataharinya paling kuat saat tidak mendung atau berawan dan ketika matahari terbenam, disitulah kita paling efektifnya menerima energi dan nutrisi dari sinar matahari, jadikan kebutuhan sehari hari.

Bandingkan dengan waktu malam, di mana tubuh kita perlu istirahat, tapi tubuh kita setiap malam berinteraksi dengan cahaya biru dan radiasi EMF, yang bisa men-destruksi tubuh kita. Ini akan ku bahas selanjutnya di mana malam waktu istirahat kita.

Mungkin mulai besok membuka jendela kamar di pagi hari, demi sinar matahari menyambut pagi kamu, dunia sudah terlanjur terkesan dengan energi di dalam diri kamu.

Referensi:

  1. Still Sick? The Sun can help? - Weston A. Price Foundation
  2. Dr Jack Kruser Patreon

🙏🙏🙏

Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated 💖! Sawernya juga boleh