
Satu satunya sayur favorit ku hanyalah Wortel, satu satunya Salad yang ku makan hanyalah Salad Wortel
Vegetarian, hanyalah diet nya di era modern, sejarah di era 90an tidak pernah mengatakan begitu. Namun jikalau orang zaman tempo doeloe menerapkan vegetarian dalam sehari harinya, mereka menyeimbangkan dengan lemak bagus dan susu.
Padahal Spesies Manusia tidak diciptakan untuk menjalankan pola makan hanya makan sayur sayuran. Zaman di Nabi saja orang orang terdahulu makan tergantung gula dari buah buahan, lemak dari susu dan daging Unta. Berita buruk untuk para vegetarian, kita memiliki usus karnivora.
Tidak ada yang bergairah dari sehari hari makan sayur, tidak ada semangatnya, yang ada menstress kan diri kamu, kamu menahan apa yang tubuh kita inginkan.
Sebuah studi dari University of Oxford, Departemen Fisiologis, telah mengatakan pola makan Vegetarian bisa menyebabkan buruk terhadap otak, mereka yang kekurangan nutrisi dari makanan daging misalnya, telah menyebabkan otak mereka menyusut hingga 6 kali lebih kecil.
Para Vegetarian kebanyakan kekurangan Vitamin dan Mineral yang berasal dari daging, susu dan ikan ikananan. Riset ini mengatakan ada kaitannya menyusut otak para Vegetarian karena mereka kekurangan Vitamin B12.
Para Vegetarian menurut risetnya nya lain yang ku temuin, memiliki resiko patah tulang, karena kekurangan protein dan kalsium dalam dietnya. Berkebalikan dengan grup yang Vegan juga ikut makan lebih banyak protein dan kalsium
Otak yang menyusut bagi Vegetarian mungkin ada kaitannya para Vegetarian ternyata cenderung terkena Stroke. Ini mungkin ada kaitannya di riset di penduduk orang orang tua Vegetarian di China yang mengalami mudah depresi. Intinya mereka menunjukkan kualitas hidup yang lebih buruk
Jadi pertanyaan nya, apa yang salah dari mengonsumsi sayur setiap hari dan apa yang benar untuk mengonsumsi sayur sayuran?
Sayur yang ku tahu, memiliki kandungan zat mineral, zat besi dan kalsium pada kebanyakannya, seperti Sawi dan Selada, jadi Sayur termasuk salah satu yang membantu memperkaya nutrisi tubuh kita.
Bahkan makanan fermentasi Kedelai seperti Tempe dan Tahu, yang biasa Vegetarian banggakan sebagai sumber utama protein nya, tidak memiliki nutrisi cukup Vitamin untuk kebutuhan organ kita, itulah orang orang Vegetarian kebanyakan mereka lembek, karena sebagian biologisnya tidak aktif.
Mengonsumsi sayur yang salah, karena mereka salah cara memanfaatkan sayur, seperti makan sayur mentah setiap pagi yang lama kelamaan bikin mental tubuh kamu stress, memangnya mau makan sayur mentah begitu setiap hari apalagi dengan pahit pahit minyak zaitun, atau mengganti makan malam dengan salad seperti di restoran SaladStop yang mereka mengklaim berapa kali mereka cuci, demi kebersihan sayur sayuran nya.
Ini bukan tentang kebersihan sayur sayuran, tapi bagaimana cara masaknya. Salad pun jika dia menggunakan minyak sembarangan seperti minyak sayur itu bisa berdampak fatal mengandung Polyunsaturated Fat alias PUFA.
Dulu termasuk saya, mengonsumsi sayur lebih bagus dimakan mentah daripada dimasak, ternyata salah saya selama ini, sayur punya kandungan toxic untuk melindungi dirinya seperti Selulosa, Lignan dan Asam Oksalat.
Asam Oksalat sama seperti Asam Phytic suka menghambat nutrisi, Asam Oksalat berikatan dengan kalsium dan membentuk Oksalat dan lebih buruk bisa menyebabkan batu ginjal, Sayuran seperti Bayam dan Kangkung sebenarnya kaya dengan Kalsium, tapi juga mengandung Asam Oksalat.
Lignan adalah Fitoestrogen yang ditemukan dalam tanaman. Sifatnya sama seperti Estrogen, Brokoli, Kembang Kol dan Kubis yang mengandung toxin ini
Selulosa adalah komponen struktural dari dinding sel primer pada tamanan hijau juga merupakan Polisakarida, Selulosa adalah serat yang tidak larut atau serat kadar. Jika kamu gak percaya, kalau kamu makan salad dressing yang salad dalam 24 jam, terus kamu buang air besar, dan beberapa potongan sayur keluar dalam keadaan utuh
Terlalu banyak serat seperti Selulosa dalam sayuran bisa menganggu pencernaan, dan merusak dinding sel dalam usus, juga kelebihan pertumbuhan bakteri jahat, peningkatan beban racun. Semakin lama makanan tidak tercerna berada di dalam tubuh kamu, semakin beracun makanan tersembut bagi sistem usus kamu.
Apalagi jika dicampur dengan jenis kacang kacangan, yang bisa memiliki kandungan phytic acid atau asam phytic, Asam Phytic ini biang keroknya hormon jahat estrogen dominan dan lebih kuat resiko terkena penyakit Stroke, inilah kenapa aku masih ragu untuk mengonsumsi Tahu dan Tempe sebagai lauk sehari hari.
Pertama ketika kamu membiasakan makan dressing salad misalnya, dengan berbagai macam sayur sayuran, kamu hanya mendapatkan serat tinggi mineral dan zat besi, namun di lain sisi kamu juga memakan toxic nya. Apalagi ditambah dengan berbagai macam kacang kacangan. Sayur mentah seperti Brokoli, Kembang Kol atau Kubis termasuk jenis Sayuran Cruciferous bisa menghambat aktivasi Thyroid kita dan menurunkan hormon testosterone, kecuali jika dimasak dengan benar (mungkin bisa ditumis dengan lemak hewani)
Jadi bagaimana cara makan sayur yang benar, sayur kalau dimasak dengan benar juga mengandung zat besi dan kalsium ternyata, karena dimasak lah, kita mencoba menghilangkan zat zat pelindung toxicnya terlebih dahulu.
Mengonsumsi sayur yang benar tidak hanya cara masaknya, berarti kamu juga bisa menyeimbangkan pola makan kamu, seperti rebusan sayur Bayam yang bisa kamu makan dengan daging ikan salmon yang dimasak dengan Butter, sambil misalnya mengonsumsi sayur kukusan Labu. Ini konsumsi yang kita butuhkan keseimbangan nutrisi
Sebagian besar nutrisi kita diserap melalui dinding usus halus, dan alasan kita memilih mengutamakan sayurnya karena apa? Nutrisi?, dan kita beranggapan makan gula jahat terhadap tubuh kita kan? Terus datang dari mana energi kita?
Dengan ini kita bisa mengatakan, sayur adalah makanan penyamping, lauk pauk yang memberi warna terhadap nasi lengkap kamu, sayur yang direbus dengan benar memberikan nutrisi maksimal dari dirinya
Sayur yang lebih aman bisa termasuk sayur berakar seperti Ubi Ungu, Ubi Madu, kentang dan sayur berjenis buahan buahan seperti Labu, Tomat itu termasuk sayur yang aman, karena mereka memiliki substansi anti-metabolisme yang lebih rendah dan kaya nutrisi.
Kamu tahu sayur berakar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, seperti kentang dan Ubi Ungu, mereka harus dimasak dengan benar juga, jaga biar mudah dicerna dan masuk ke aliran sistem darah tubuh kita.
Bagaimana Sayur seperti Tomat dan Mentimun. Mereka sebenarnya masuk dalam kategori Buah buahan karena mereka mengandung biji, Mentimun terkenal menurunkan tekanan darah, Tomat juga mengandung fruktosa dan glukosa jadi mereka lebih lama menyerap di aliran darah kita. Tapi tetap sekali lagi kamu gak bisa makan satu jenis saja, kamu harus menyeimbangkan buah buahan dengan protein dan lemak, agar respon gula darah kamu tidak terkejut.
Sayur yang hanya bisa kamu makan mentah dan jadikan salad setiap hari, hanyalah Wortel, sebelumnya aku pernah menulis nya, yang tidak menganggu bakteri dalam usus kita, mencegah hormon estrogen bahkan memanjakan Thyroid kita. Karena Wortel bertindak antiseptik dan antibiotik alami dalam usus, jadi kalau kamu merasa makan cheating, Salad Wortel bisa menjadi penyelamat.
Baca tulisan ku tentang Salad Wortel
Referensi
Vegans and Vegetarians may have higher stroke risk - BBC Sumber
Para pescatarian ditemukan memiliki risiko PJK 13% lebih rendah dibandingkan pemakan daging, sedangkan vegetarian dan vegan memiliki risiko 22% lebih rendah. Namun, mereka yang menjalani pola makan nabati memiliki risiko stroke 20% lebih tinggi. Para peneliti menyarankan hal ini mungkin terkait dengan rendahnya kadar vitamin B12, namun mereka mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki hubungan tersebut.
Vegetarians have smaller brains - Functional Alps Sumber
Jika para vegetarian dan vegan mencaci maki Anda karena βmembunuhβ dan memakan hewan, mohon berbaik hatilah kepada mereka. Mereka tentu saja menderita atrofi otak yang disebabkan oleh diri sendiri, dan tidak menyadari kerusakan yang mereka lakukan pada diri mereka sendiri dan bahaya yang mereka timbulkan pada orang lain yang mengikuti saran mereka.
Adhering to a vegetarian diet may create a greater risk of depressive symptoms in the elderly male Chinese Population Sumber
Pola makan vegetarian dapat menimbulkan risiko yang lebih besar terhadap gejala depresi di antara populasi lansia di Cina, terutama pria lansia. Mengingat sifat cross-sectional dari penelitian ini, peran kausalitasnya masih belum pasti. Studi prospektif lebih lanjut, khususnya di kalangan wanita lanjut usia, diperlukan.
Nutrition and Health - The Association between Eating Behavior and Various Health Parameters: A Matched Sample Study Sumber
*Selain itu, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dikaitkan dengan kesehatan yang lebih buruk (insiden kanker, alergi, dan gangguan kesehatan mental yang lebih tinggi), kebutuhan yang lebih tinggi akan perawatan kesehatan, dan kualitas hidup yang lebih buruk.
Studi ini menunjukkan orang yang depresi mudah menjadi Vegetarian
Vegetarian diet and mental disorders: results from a representative community survey Sumber
Dalam budaya Barat, pola makan vegetarian dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mental. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan peran diet vegetarian dalam etiologi gangguan mental.
Vegetarian diet and depression scores: A meta-analysis Sumber
Vegetarian menunjukkan skor depresi yang lebih tinggi daripada non-vegetarian. Namun, karena heterogenitas yang tinggi dari penelitian yang dipublikasikan, diperlukan lebih banyak penelitian empiris sebelum kesimpulan akhir dapat ditarik. Selain itu, penelitian empiris dari lebih banyak negara yang berbeda juga diperlukan.
Vegans, Vegetarians and Pescatarians May Have an Increased Risk of Bone Fractures Sumber
*Hasil baru dari penelitian EPIC-Oxford menunjukkan bahwa vegan, vegetarian, dan pescatarian (orang yang makan ikan tetapi tidak makan daging lainnya) mungkin memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pemakan daging. Secara khusus, hasil penelitian menunjukkan bahwa vegan memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi di mana pun di tubuh (patah tulang total), serta patah tulang pada kaki dan tulang belakang, dibandingkan dengan pemakan daging. Selain itu, vegan, vegetarian, dan pescatarian memiliki risiko patah tulang pinggul yang jauh lebih besar. Namun, dalam semua kasus, peningkatan risiko patah tulang berkurang jika partisipan memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi (BMI) dan asupan kalsium dan protein yang lebih tinggi
Thanks for reads, hope you enjoyed it, sharing this article on your favorite social media network would be highly appreciated π! Sawernya juga boleh